Gastritis atau maag berasal dari bahasa Yunani yakni gastro (perut atau lambung) dan itis (peradangan) jadi gastritis adalah peradangan pada lambung atau perut. Tergantung pada penyebabnya, gastritis bisa berlangsung akut atau kronik dan bisa menyerupai kondisi yang lebih berat seperti atrofi mukosa lambung. Nyeri perut sebelah atas merupakan gejala yang paling sering dialami oleh penderita gastritis, dan kadang disebut sebagai dispepsia. Pada beberapa kondisi, gastritis bisa mengarah pada pembentukkan tukak dan beresiko terhadap kanker lambung. Akan tetapi, sebagian besar penderita, gastritis bukanlah kondisi yang berbahaya dan bisa sembuh cepat dengan pengobatan.
Tanda dan gejala gastritis yaitu :
1. Perdarahan pada lambung
2. Hilangnya nafsu makan
3. Sendawa
4. Mual dan terkadang muntah
5. Demam
6. Kesulitan dalam menelan
7. Nyeri ulu hati
8. Rasa panas di bagian dada dan perut
Penyebab
Gastritis dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk, infeksi, cedera, obat-obatan tertentu, dan gangguan pada sistem imun.
Berikut ini adalah penyebab-penyebab gastritis yang diketahui dan faktor-faktor yang berkaitan dengan gastritis:
1. Infeksi kuman (paling sering oleh Helicobacter pylori dan jenis Helicobacter spp)
2. Infeksi jamur (paling sering ditemukan pada penderita imunodefisiensi)
3. Infeksi parasit (paling sering oleh Anisakis spp pada makanan laut yang kurang masak)
4. Refluks empedu
5. Penggunaan obat-obat NSAID (mis; asam mefenamat, ibuprofen dll)
6. Konsumsi alkohol yang berlebihan
7. Stress
8. Cedera lambung
9. Pola makan yang tidak teratur
10. Sering mengkonsumsi makanan yang pedas, asam dan makanan laut yang tidak terlalu matang
11. Merokok
Diagnosis
Setelah berbicara dengan pasien, dokter biasanya sudah dapat mencurigai adanya gastritis. Pada kondisi seperti itu, dokter akan melakukan tes barium-meal dan gastroskopi untuk memastikan diagnosis gastritis dan kondisi-kondisi terkait seperti tukak lambung dan kanker lambung. Dokter perlu melakukan kajian terhadap riwayat penggunaan obat penderita, asupan alkohol, merokok, dan faktor-faktor lain yang berkaitan dengan gastritis. Metode yang paling tepat untuk menentukan gastritis adalah biopsi pada saat melakukan gastroskopi dan memeriksa gambaran histologis dari gastritis dan infeksi. Bila dicurigai adanya infeksi Helicobacter, maka pemeriksaan Urea-breath, stool-antigen, maupun blood-antibody harus dilakukan.
Pengobatan meliputi :
A. Terapi non farmakologis (tanpa obat)
B. Menggunakan obat-obatan sintesis
C. Menggunakan obat-obatan herbal atau bahan alam
Penjelasan :
A. Terapi non farmakologis (tanpa obat) meliputi :
- makan makanan yang berserat misalnya mengkonsumsi buah-buahan
- banyak minum air putih
- kontrol stress
- hindari rokok
- makanan tidak boleh terlalu panas atau terlalu dingin
- perbaiki pola makan
- hindari makanan yang asam dan pedas
- istirahat yang cukup
a. H2 reseptor antagonis (H2RA)
Contoh obat golongan ini, meliputi : simetidin, famotidin,nizatidin, dan ranitidin
Cara kerja obat ini yaitu menghambat sekresi asam dengan memblok ikatan antara histamin dengan reseptornya
b. Pompa Proton Inhibitor (PPIs)
Contoh obat golongan ini adalah omeprazol, pantoprazol,lansoprazol,esomeprazol,dan rabeprazol
Cara kerja mengikat K+/H+-ATPase secara irreversibel sehingga menghambat pompa proton (H+) dan selanjutnya menghambat sekresi HCL
c. Antasid
Antasid merupakan suatu antiasam yang mengandung alumunium hidroksida, magnesium hidroksida, dan beberapa mengandung dimetilpolisiloksan/simetikon. mekanisme kerja Al(OH)3 dan Mg(OH)2 yaitu mengikat asam lambung dan meningkatkan ketahanan mukosa terhadap asam. sedangkan simetikon atau dimetilpolisiloksan bersifat flatulen dan mendorong terjadinya platus
d. Sukralfat
Mekanisme obat ini adalah berikatan dengan jaringan yang mengalami tukak atau erosi membentuk lapisan yang dapat melindungi tukak dari asam lambung, sehingga memberi kesempatan tukak untuk sembuh (terjadi regenerasi sel).
e.Misoprostol
Misoprostol adalah suatu analog prostaglandin E1 yang bersifat antisekretori dan sitoprotektif yang dapat mencegah ulcer karena penggunaan AINS.
f. Antimikroba
Antimikroba digunakan untuk eradikasi H. pylori, yaitu amoksisilin,klaritromisin,metronidazol,dan tetrasikilin.
3. Dengan obat-obat herbal misalnya :
- Daun salam segar sebanyak 15-20 lembar dicuci bersih. Rebus dengan 1/2 liter air sampai mendidih selama 15 menit. Tambahkan gula enau secukupnya. Setelah dingin, minum airnya sebagai teh. Lakukan setiap hari sampai rasa perih dan penuh dilambung hilang.
30 gram temu lawak segar + 10 gram kulit jeruk mandarin kering + 5 butir kapulaga direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, airnya disaring, diminum hangat-hangat
.
- 75 gram daun lidah buaya dikupas kulitnya + 10 gram adas + 5 butir bunga lawang direbus dengan 500 cc air tersisa 200 cc, airnya disaring + 1 sdm madu, diminum hangat-hangat.
- 75 gram daun lidah buaya dikupas kulitnya + 10 gram adas + 5 butir bunga lawang direbus dengan 500 cc air tersisa 200 cc, airnya disaring + 1 sdm madu, diminum hangat-hangat.
- 25 gram kunyit segar + 20 gram kencur + 5 butir cengkeh direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, airnya disaring, diminum hangat-hangat
- 3 batang sereh + 15 butir ketumbar + lengkuas direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, airnya disaring, minum hangat-hangat.
Catatan:
Anda dapat menggunakan salah satu cara tradisional di atas. Lakukan secara teratur sehari 2 kali. Dalam melakukan perebusan gunakan panci enamel atau periuk tanah.
Anda dapat menggunakan salah satu cara tradisional di atas. Lakukan secara teratur sehari 2 kali. Dalam melakukan perebusan gunakan panci enamel atau periuk tanah.
MANTAPPPPPPPPPP MAKASIH MBAK
BalasHapusmakasiih mba infonya, sangat membantu......
BalasHapus